(......Dan ketika sekumpulan wajah gelisah! berderet di ruang tunggu
sebuah stasiun kereta.Suara asongan hiruk pikuk menawarkan kegetiran.
Sebuah lagu dangdut meliuk-liuk mencoba mencairkan suasana......)
Aku masih tak sanggup pulang! kataku tiba-tiba.
Kepulan asap rokok menderu dari dadaku
Membentuk wajah yang kurindukan.Wajahmu!
Adapun ransel di pundakku adalah pelengkap suasana.
Siapa yang akan menjemputku jika pulang nanti?
ah....perjalanan ini seperti tak pernah berhenti
dan hakekat makna kerinduan...
menjadi sebatas butiran hujan yang mericik di teras stasiun kereta
Kereta tak kunjung tiba!
Orang-orang sibuk menakar kesabaran
Seorang bocah peminta-minta menelanjangi kepedihan
Sekeping harapan kulontarkan pada telapak nasibnya yang mungil.
ia tersenyum! namun...aku sibuk bercengkrama dengan lamunanku!
Kutimang-timang pilihan bathin
Aku tak tahu kemana harus pulang
Siapa yang akan kujelang nanti?
Aku seperti peminta-minta yang di lontarkan oleh cinta dan harapan
Maka sambil bersabar bersama irama pop yang keliru!
membuat letih jiwaku menjadi sebuah kecengengan
Aku kian bosan menanti kepastian
Ya! aku ingin pulang !
dan merebahkan semua lukaku
maka izinkan aku pulang ke hatimu
sebuah stasiun kereta.Suara asongan hiruk pikuk menawarkan kegetiran.
Sebuah lagu dangdut meliuk-liuk mencoba mencairkan suasana......)
Aku masih tak sanggup pulang! kataku tiba-tiba.
Kepulan asap rokok menderu dari dadaku
Membentuk wajah yang kurindukan.Wajahmu!
Adapun ransel di pundakku adalah pelengkap suasana.
Siapa yang akan menjemputku jika pulang nanti?
ah....perjalanan ini seperti tak pernah berhenti
dan hakekat makna kerinduan...
menjadi sebatas butiran hujan yang mericik di teras stasiun kereta
Kereta tak kunjung tiba!
Orang-orang sibuk menakar kesabaran
Seorang bocah peminta-minta menelanjangi kepedihan
Sekeping harapan kulontarkan pada telapak nasibnya yang mungil.
ia tersenyum! namun...aku sibuk bercengkrama dengan lamunanku!
Kutimang-timang pilihan bathin
Aku tak tahu kemana harus pulang
Siapa yang akan kujelang nanti?
Aku seperti peminta-minta yang di lontarkan oleh cinta dan harapan
Maka sambil bersabar bersama irama pop yang keliru!
membuat letih jiwaku menjadi sebuah kecengengan
Aku kian bosan menanti kepastian
Ya! aku ingin pulang !
dan merebahkan semua lukaku
maka izinkan aku pulang ke hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar