Selasa, 25 Januari 2011

Nina Bobo Untuk Anakku

Lelaplah dengan mimpi-mimpi di siang harimu.
walau uang saku selalu saja tak terberi

lupakanlah, segala lelah yang bermula dari kakimu.
sebab tapak-tapak yang kau jejakkan di tanah.
begitu ikhlas mengantarmu mengejar sekawanan belalang
atau kupu-kupu elok di halaman belakang

suatu ketika kau berteriak sambil berkacak pinggang
di antara rimbun batang rumput
kau berseru :

Ayah....Langit berdebar biru !

aku tersenyum menatap wajahmu yang nampak lusuh
oleh petualanganmu meraih matahari

engkau belum mengenal basa-basi aku membacanya.
membaca puisi yang berkata lembut.
apa adanya dengan segala kekanakanmu

lelaplah dengan kehidupan yang kau lewatkan.
sebab esok kau akan terbangun melihat langit benar-benar berdebar biru

dari wajahmu yang paling lugu itu
Ayah yang jarang pulang...tak jadi masalah bagimu

engkau mungkin tak mengerti tentang kata-kata puitis
namun kesehajaan dari kanak-kanakmu
mengajariku untuk lebih paham arti kejujuran

bila demikian. lelap lebih pulaslah bintang hatiku
aku akan mengantarmu merayapi kepenatan penantian kepulanganku
dengan tanganku yang akan menjagamu sampai fajar, esok, dan seterusnya...

hingga ayah berkata pada pemilik ubun ubun kita :

Ya Rabb....Aku ikhlas memberi nyawaku untukMU demi anakku...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar